20 February 2016
Pantun Pelangi
Hujan ringan membias cahaya
Tujuh sinar jadi pelangi
Datang tuan menegur sahaya
Kebaya longgar harum mewangi
Warnaan hijau biru dan nila
Merah jingga kuningan ungu
Kami terpukau cinta menyala
Sudilah jika tuan menunggu
Kaki pelangi di atas bumi
Ekornya tinggi mencapai awan
Tuan pergi tinggalkan kami
Hibanya hati tidak keruan
Bianglala saling sejajar
Busur cahaya memanah langit
Belasungkawa kami diajar
Air mata bukan sedikit
Warna mentari terlihat putih
Terpecah tujuh dirintang air
Tidak terganti jiwa merintih
Tergoyah tubuh talkin bersyair
Terbit hanya pagi dan petang
Takkan mungkin di tengahari
Tuan umpana pelangi merintang
Datang pergi tidak berperi
Kalau hujan di waktu malam
Terbit pelangi disinar purnama
Datang tuan hanya semalam
Jadi penyeri sekejap cuma
Menara Berkembar PETRONAS, KLCC
20 Februari 2016
15 February 2016
Saksi Hidup Ketika Mati
Mata itu tetingkap jiwa
Melihat kasar menghalus di hati.
Telinga pula jadi pintunya
Mendengar getar sebalik kata.
Hidung adalah nafas rahmat
Menghembus syukur menghirup nikmat.
Mulut itu lidah kebenaran
Saksi hidup ketika mati.
Keramat AU
15 Februari 2016
Melihat kasar menghalus di hati.
Telinga pula jadi pintunya
Mendengar getar sebalik kata.
Hidung adalah nafas rahmat
Menghembus syukur menghirup nikmat.
Mulut itu lidah kebenaran
Saksi hidup ketika mati.
Keramat AU
15 Februari 2016
Pantun Menumpang
Bunga kiambang warnanya terang
Buat pengasih nakhoda kapal
Saya menumpang rezeki orang
Terima kasih harap setimpal
Burung helang membuat sarang
Di tanah rata pohon meranti
Saya menumpang gembira orang
Air mata bertakung di hati
Tumbuh rendang tepian bendang
Pohon terap berdahan dua
Saya menumpang cerita orang
Usah mengharap dikenang jua
Senja remang awanan perang
Tanda pergi sinar mentari
Saya menumpang kekasih orang
Sakit hati tanggung sendiri
UKM Bangi
14 Februari 2016
09 February 2016
Gambar Dari Tepi Jalan
GAMBAR DARI TEPI JALAN
Berdiri di tepi jalan
Bandar negeri berisi hiburan
Bangunan tinggi menggapai awan
Jadi bayang sebuah kemajuan
Berdiri di tepi jalan
Bingit bunyi jadi siulan
Motor lori mengikut garisan
Kayu ukur tamadun peraturan
Berdiri di tepi jalan
Warna warni lampu hiasan
Meski cantik hanya luaran
Itulah juga dipandang orang
Berdiri di tepi jalan
Hendak ke kiri atau ke kanan
Takut nanti salah tujuan
Tetapkanlah lurus haluan
Gambar dari tepi jalan
Lambang perjalanan tidak berperhentian
9 Februari 2016
Kuala Lumpur
Sebenarnya, aku ada perangai suka bergambar dari tepi jalan. Tak tahu kenapa. Tapi aku rasa gambar dari tepi jalan itu cantik. Hahaha. Apabila dibelek-belek gambar lama, ternyata memang semua tempat yang aku singgah mesti ada gambar dari tepi jalan. Nah, puisi di atas terinspirasi dari gambar-gambar dari tepi jalan. Lambang perjalanan yang tak berperhentian. Salam.
Subscribe to:
Posts (Atom)